Category Archives: Kesehatan Mental

MENGARAHKAN PERUBAHAN DIRI

1. Meningkatan kontrol diri
• Pengendalian diri sebagai perilaku yang dipelajari
Perilaku disini tidak hanya merujuk untuk perilaku terbuka tetapi untuk semua proses internal dan eksternal dan kegiatan yang dapat diamati dan diukur. Titik utama Skinner adalah perilaku yang terdiri dari kemampuan kita untuk mengendalikan diri dapat dimodifikasi oleh prinsip yang sama seperti perilaku lain. Perilaku mengendalikan diri terutama dipelajari dan dengan demikian lebih rentan terhadap perubahan.
• Kesadaran akan pengaruh lingkungan
Orang-orang yang bergantung pada prinsip-prinsp modifikasi perilaku stres perlu juga “outsight” atau kesadaran dan penguasaan pengaruh eksternal perilaku.
• Mengubah isyarat dan konsekuensi dari perilaku.
Dua jenis variabel pengendalian atau pengaruh sangat penting untuk perilaku, yaitu isyarat yang memicu perilaku dan konsekuensi yang mengikutinya. Beberapa syarat di sekeliling kita atau di dalam diri kita dapat memicu apa yang kita katakan dan kita lakukan dan seringkari kita hanya samar-samar dalam menyadari ini. Seringkali konsekuensi dari perilaku kita mengerahkan pengaruh yang lebih pada apa yang kita lakukan.

2. Menetapkan tujuan
• Mendefinisikan perilaku sasaran Anda
Sangat penting untuk menentukan target perilaku dalam hal perilaku. Kita ingin mengurangi atau menghilangkan masalah perilaku (perilaku negatif) dan meningkatkan perilaku yang positif.
• Menetapkan tujuan yang dapat dicapai
Membuat program perbaikan diri untuk memilih tujuan yang terlalu ambisius atau tidak realistis.

3. Pencatatan perilaku
Setelah kamu menetapkan tujuan, penting untuk memperhatikan perilakumu sekarang sebagai basis (landasan) untuk mengukur progresnya nanti. Ada tiga cara untuk mencatat, yang pertama itu frequency count (menghitung seberapa seringnya) contohnya itu menghitung jumlah kalori yang kita konsumsi atau berapa kali kamu berbicara dalam kelas. Yang kedua measure of the duration or amount of time invested in the behavior (mengukur durasi atau waktu ketika melakukan perilaku), teknik ini lebih sulit, tapi lebih pantas ketika perilaku tidak dapat dengan mudah dipecah menjadi peristiwa yang terpisah. Contohnya seperti berapa lama tidur, belajar, dan bekerja. Yang ketiga adalah counting the products of the behavior (menghitung hasil dari perilaku) seperti ruangan yang bersih, tugas yang sudah selesai dan uang yang diperoleh.

4. Menyaring antisenden perilaku
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, banyak perilaku terjadi karenakan rentetan peristiwa (chain behavior). Seperti merokok, itu cenderung sering terjadi ketika individu gugup, bosan dll. Kondisi ini disebut antisenden. Ketika tujuan kamu adalah menghilangkan perilaku yang tidak dinginkan, strategi terbaik adalah dengan mengurangi antisenden tersebut. Dan ketika kamu mencoba untuk menetapkan perilaku yang dinginkan sebaiknya kamu membuat/membangun antisenden dan asosiasi yang memicu perilaku yang diinginkan tersebut.

5. Menyusun konsekuensi yang efektif
Setelah kamu mulai mengontrol beberapa kondisi yang memicu target perilakumu, kamu siap untuk lebih memperhatikan konsekuensi dari perilakumu.
Kita tidak memberi imbalan kepada diri kita sendiri dengan reinforcers (penguat) sampai kita bisa melihatkan target perilaku yang ingin kita kuatkan. Reinforcers itu sendiri adalah apapun yang memperkuat perilaku. Ada dua macam reiforcers yang pertama positive reinforcment syang memperkuat perilaku yang diberikan langsung. Yang kedua negative reiforcement terdiri dari mengurangi atau menghilangkan stimulus yang tidak menyenangkan seperti cemas.
Memilih reinforcer adalah tindakan yang sangat pribadi. Pada dasarnya, reinforcer yang efektif harus memiliki beberapa kriteria. Yang pertama harus sesuatu yang menguatkan untuk kamu. Yang kedua apakah reinforcer itu mudah dikendalikan. Yang ketiga adalah reiforcer itu harus kuat.

6. Menerapkan perencanaan yang efektif
Pada poin ini kamu sudah siap untuk menetapkan keseluruhan rencanamu ke tindakan. Tapi, sebelum kamu memulai, penelitian sudah menunjukkan bahwa kamu harus berhati-hati kepada dua hal: persetujuan dengan dirimu tentang tujuanmu dan reinforcers yang kamu gunakan. Dengan tujuan untuk mempunyai pertujuan yang jelas dengan dirimu sendiri tentang apa yang hendak kamu selesaikan, kamu harus membuat self-contract. Yang didalamnya harus terdapat:
a. Penjelasan yang jelas tentang terget perilaku ang hendak di capai, termasuk batas waktu programmu.
b. Reinforcers yang akan kamu gunakan, bersamaan dengan jadwal digunakannya.
c. Klausa bonus untuk tambahan positive reinforcement jika kamu melampaui batas minimal kontrakmu.
d. Klausa pinalti jika kamu tidak memenuhi kontrakmu dalam waktu yang sudah ditentukan.
e. Cara-cara yang akan anda gunakan untuk mencatat perilaku anda.
f. Saksi mata, minimal satu orang, terutama jika mereka membantumu.
idealnya adalah kamu menggunakan reinforcers segera setelah kamu melakukan perilaku yang kamu inginkan.
7. Evaluasi
Akan ada hari yang baik dan buruk ketika melakukan self-impovement (perbaikan diri sendiri). Sering sekali orang-orang cenderung meremehkan peningkatan mereka dikarenakan tidak secepat yang mereka inginkan. Beberapa perubahan dalam perilaku terjadi secara berangsur-angsur dan memerlukan kesabaran yang besar. Ketika peningkatan mereka megecewakan, ada beberapa hal yang menjadi kesalahan. Yang paling sering dikarenakan kekurangan sasaran perilaku yang di tetapkan, kesalahan dalam catatan, atau gagal dalam menggunakan reinforcement dengan benar. Problem pertama biasanya terdiri dari target perilakunya terlalu biasa. Yang kedua adalah ketika melakukan renforcement. Tidak membuat reinforcement kontigan pada perilaku anda, yang pada dasarnya adalah kecurangan pada diri anda.
Banyak orang yang sukses dalam upaya meningkatkan perubahan diri sering mencapain pada poin dimana mereka berhenti mengikuti program mereka. Beberapa bulan setelah menyelesaikan program self-modification, banyak siswa yang malu mengebai tidak lagi menyimpan catatan atau menggunakan renforcers. Tapi, mereka juga tidak terganggu oleh problem perilaku mereka.
Ide yang bagus untuk menghapus program anda secara sengaja dan bertahap. Daripada tiba-tiba berhenti dari catatan atau renforcers anda, anda seharusnya beralih dengan cara mengurangi sedikit demi sedikit reinfocementnya.
Sukses dalam mencapai kontrol diri yang baik adalah persoalan yang relatif. Mereka yang sudah mencapai tujuan mereka cenderung untuk mendukung lebih baru, lebih ambisus. Namun, individu yang belum sukses bisa belajar dari kesalahannya.

8. Studi kasus
Kebanyakan kaum perempuan menginginkan berat badan yang ideal dan juga kebanyakan perempuan menjadi lebih percaya diri dengan berat badan yang ideal dan dengan tubuh yang ramping. Dengan adanya mindset seperti itu, kaum perempuan akan melakukan apapun untuk mendapatkan tubuh yang ideal, Salah satu cara yang dilakukan adalah diet.
Jaman sekarang banyak sekali kaum perempuan yang salah melakukan program diet sehingga bukannya tubuh ideal yang didapat melainkan penyakit yang bersarang ditubuh apalagi sekarang berkembang obat-obatan atau program diet yang menjanjikan penurunan berat badan secara drastis tetapi tak bertahan lama dan bisa berbahaya untuk kesehatan.
Jika memiliki berat badan yang berlebih, menurunkan berat badan dapat dilakukan dengan secara bertahap dan sehat. Namun hal ini memerlukan kesabaran dan komitmen yang tinggi. Kita dapat melakukan perubahan dengan cara-cara sebagai berikut:
1. Meningkatkan kontrol diri
Dalam kasus diet, kita harus bisa mengontrol pola makan yang sehat, mengatur jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi. Ini mungkin agak susah untuk dijalankan karena sebelumnya kita pasti tidak peduli dengan porsi yang kita makan asalkan perut kenyang. Namun jika diet ingin berhasil, point control diri ini sangat penting dan perlu diperhatikan
2. Menetapkan tujuan
Kita harus menetapkan tujuan diet yang akan dicapai. misalnya berapa berat badan ideal yang akan dicapai, berapa panjang waktu yang inigin dicapai untuk menurunkan berat badan dan lain-lain.
3. Pencatatan perilaku
Dalam hal diet ada 2 cara pencatatan yang dapat ditempuh agar diet berhasil yaitu:
a. frequency count (menghitung seberapa seringnya) misalnya kita mencatat berapa kalori yang telah kita konsumsi
b. counting the products of the behavior (menghitung hasil dari perilaku) contohnya setiap bulan kita menghitung berapa berat badan yang sudah berhasil diturunkan.
4. Menyaring antisenden perilaku
Kita cenderung akan makan yang berlebihan pada saat kita makan sembari melakukan hal lain dan inilah yang disebut antisenden. Fokuslah ketika makan agar makanan yang kita konsumsi dapat terkontrol.
5. Reinforcer
Memilih reinforcer adalah tindakan yang sangat pribadi. Kita dapat memberi reward diri sendiri ketika kita berhasil menjalankan program diet dengan membeli pakaian yang sizenya lebih kecil dari biasanya. Hal ini akan memicu kita untuk melakukan diet lagi agar pakaian tersebut bagus dikenakan di tubuh kita.
6. Menetapkan self contract
Untuk tahap perencanaan diet yang efektif disini kita dapat membuat self contract yaitu
a. menjelaskan target apa yang hendak di capai dan batas waktu programnya. Target yang hendak dicapainya yaitu berat badan ideal yang ingin dicapai dan batas waktunya adalah berapa lama program diet tersebut dijalankan agar dapat mencapai target berat badan idel.
b. Reinforces yang di gunakan. Disini kita dapat menggunakan reinforce positif yaitu membeli pakaian yang sizenya lebih kecil dari biasanya.
c. Bonus tambahan jika melampaui batas. jika program diet kita berhasil dan sudah terlihat perubahannya, maka orang-orang disekitar kita biasanya akan berkomentar ‘kurusan ya’ dan hal ini akan membuat kita bangga.
d. Pinalti jika tidak memenuhi kontrak yang sudah di tentukan. Jika kita belum berhasil menurunkan berat badan, kita bisa bertekad untuk olahraga lebih sering dan tidak mengonsumsi makanan junk food sama sekali.
e. Cara-cara yang digunakan untuk mencatat perilaku. Mencatat berapa kalori yang masuk dan mencatat hasil penurunan berat badan secara berkala
f. Saksi mata. Saksi mata kita bisa orang-orang terdekat kita seperti orang tua dan teman. Mereka dapat membantu kita untuk mengontrol apa saja yang akan kita makan
7. Evaluasi
Kita dapat melihat hasil secara berkala seberapa besar penurunan berat badan. Jika tidak ada perubahan maka kita bisa mengevaluasi dari cara-cara program diet yang sudah kita lakukan selama ini.


CINTA DAN PERNIKAHAN (Hasil wawancara sepasang suami-istri)

Subjek: Mr. dan Mrs. A
Lama pernikahan: 22 tahun

Pasangan suami-istri, Mr. dan Mrs. A adalah pasangan yang telah menikah karena adanya cinta diantara mereka. Pasangan ini telah mengarungi bahtera rumah tangga selama 22 tahun dan telah dikaruniai seorang anak. Mereka merupakan kelurga kecil yang penuh kehangatan dari cinta dan kasih sayang satu sama lain. Keluarga ini terbilang sederhana tapi berkecukupan. Walaupun hanya Mr. A yang bekerja mencari nafkah, namun kebutuhan keluarga ini selalu terpenuhi karena adanya kerja sama antara Mr. A yang bekerja dan Mrs. A yang memanage keuangan keluarga dengan baik.

Setiap keluarga pasti ada permasalahan yang muncul dari luar ataupun dari dalam, tidak terkecuali keluarga kecil ini. Adanya perbedaan pendapat ataupun kesalahpahaman diantara mereka adalah sebagian kecil permasalahan yang ada dalam keluarga ini. Mereka selalu berusaha untuk menyelesaikannya dengan kepala dingin dan bijaksana sehingga permasalahan yang ada tidak membesar dan berlarut-larut.

Rahasia keharmonisan rumah tangga Mr. dan Mrs. A bertahan lama sampai tahun ke 22 adalah
1. Saling menghargai pendapat satu sama lain
2. Saling mendukung apa yang dikerjakan selama yang dilakukan adalah baik
3. Saling percaya
4. Selalu bersyukur dengan rezeki yang ada

Menurut Mr. dan Mrs. A didalam keluarga harus saling support satu sama lain agar bisa selalu menjaga keharmonisan keluarga kecil mereka karena jika tidak mendukung satu sama lain, keluarga tidak akan kokoh. Salah satu contohnya, Mr. A dan Mrs. A selalu mendukung pekerjaan Mr. A dan selalu mendukung anak mereka untuk meraih cita-citanya.

Harapan dari keluarga kecil ini, selalu menjadi keluarga yang harmonis dan penuh kehangatan. Walaupun perbedaan-perbedaan diantara mereka, namun mereka selalu berusaha untuk agar tetap menjadi keluarga yang utuh. Mr. A dan Mrs. A ingin hidup sampai tua bersama dan melihat anak mereka sukses. Mereka berharap bisa menjadi panutan untuk anaknya sehingga nilai-nilai yang selama ini diturunkan kepada anaknya menjadi bekal dikemudian hari.


KEPRIBADIAN SEHAT MENURUT ALPORT

Menurut Alport manusia yang sehat memiliki kebutuhan akan sensasi-sensasi dan tantangan-tantangan yang bervariasi. Orang yang sehat didorong ke depan oleh suatu visi masa depan dan visi itu dengan tujuan-tujuan khusus mempersatukan kepribadian dan membawa orang itu kepada tingkat-tingkat tegangan yang bertambah. Kepribadian yang matang tidak dikontrol oleh trauma ataupun konflik pada masa kanak-kanak. Pusat dari kepribadian kita adalah intensi-intensi kita yang sadar dan sengaja, misalnya harapan, aspirasi dan impian. Motivasinya lebih kepada mencari kepuasaan yang lebih tinggi tingkatannya setelah salah satu tujuan telah terpenuhi.
Kriteria kepribadian yang sehat menurut Alport:

  1. Perluasan diri sendiri, Orang menjadi matang, dia mengembangkan perhatian-perhatian di luar diri.
  2. Hubungan diri yang hangat dengan orang-orang lain, Orang yang sehat secara psikologis mampu memperlihatkan keintiman-keintiman atau cinta serta simpati dan empati terhadap orang lain.
  3. Keamanan emosional, Kepribadian yang sehat mampu menerima semua segi dari apa yang ada pada diri mereka, termasuk kelemahan-kelemahan dan kekurangan-kekurangan.
  4. Persepsi realistis, Orang yang sehat memandang dunia mereka secara objektif.
  5. Keterampilan-keterampilan dan tugas, Orang yang berjiwa sehat menggunakan keterampilan-keterampilan secara ikhlas, antusias, melibatkan dan menempatkan diri sepenuhnya dalam pekerjaan kita.
  6. Pemahaman diri, Memahami tentang hubungan atau perbedaan antara gambaran tentang diri yang dimiliki seseorang dengan dirinya menurut keadaan yang seseungguhnya.
  7. Filsafat hidup yang mempersatukan, Orang yang berjiwa sehat memiliki pandangan hidup dan nilai-nilai diri sendiri dalam menjalani hidup dan mengambil keputusan. Bukan berdasarkan nilai-nilai dan pandangan orang lain.

 

Contoh kasus berdasarkan teori kepribadian sehat menurut Alport
Menyebut kata go international, kemungkinan besar di benak pecinta dunia entertainment Indonesia akan mengingat satu nama, Agnes Monica. Agnes Monica diketahui sudah lama ingin mewujudkan mimpinya untuk go international. Memulai kariernya sebagai seorang penyanyi cilik, Agnes Monica atau kini tenar dengan nama Agnez MO konsisten untuk terus barkarya di panggung musik. Bahkan, seiring berjalannya waktu Agnez mampu mewujudkan impiannya merambah industri musik internasional.
Banyak yang menyebut dengan nada mencibir bahwa Agnez terlalu terobsesi untuk bisa menjadi penyanyi kelas dunia, tetapi agnes hanya menanggapi dengan “Ini passion aku. Aku sangat ingin maju ke langkah berikutnya. Aku suka belajar, aku menghargai proses. Aku nggak percaya sama efek soda yang wah terus gitu aja kelar,”. Tak heran, meski banyak menuai sindiran dari para haters, wanita yang berhasil menembus industri musik Internasional lewat single Coke Bottle tersebut tetap teguh dalam mempertahankan komitmennya.Hal itu juga terbantu oleh para fans dan keluarga yang selalu mendukungnya.
Yang patut diteladani dari seorang Agnes Monica adalah kepercayaan pada mimpi. Motonya yang populer Dream, Believe and Make It Happen menjadi acuan bagi dirinya sendiri dan para fansnya bahwa mimpi itu adalah sesuatu yang bisa menjadi nyata. Ketika mengeluarkan statement ingin menjadi artis yang go international, Agnes Monica berjuang keras meraih mimpinya. Dalam setiap aksi panggungnya, Agnes selalu total dalam memberikan persembahan yang terbaik dan berkualitas.
Demi mengejar cita-citanya menjadi penyanyi yang go international, Agnes Monica rela bolak balik Indonesia- Los Angeles (Los Angeles). Di Indonesia untuk mempertahankan eksistensinya sebagai penyanyi Indonesia yang selalu ditunggu kehadirannya. Di Los Angeles, kota yang diyakini Agnes Monica sebagai kota tujuan para bintang yang ingin berkiprah di dunia internasional, Agnes Monica dikabarkan banyak berlatih vocal dan dance untuk karirnya sebagai penyanyi internasional dan dalam proses rekaman untuk album internasionalnya yang pertama.
Agnes Monica setidaknya sudah melakukan duet dengan beberapa penyanyi internasional. Selain berduet dengan para penyanyi internasional tersebut, Agnes Monica meraih berbagai penghargaan internasional diantaranya pada tahun 2008 dan 2009, Agnes Monica berjaya meraih penghargaan The Best Asian Artist dan The Best Performance di Seoul, Korea Selatan. Kemudian meraih tujuh penghargaan dalam JpopAsia International Music Awards 2010. Belum cukup sampai di situ, Agnes Monica juga berhasil meraih penghargaan untuk nominasi sebagai Worldwide Act Asia Pasific pada MTV Europe Music Awards 2011. Agnes Monica juga menjadi nominator kategori Favorite Asian Act di American Nickleodeon Kids Choice Awards 2012.
Meski sudah banyak pencapaian di industri musik, penyanyi berumur 27 tahun itu tak mau berhenti belajar. Ia pun terus berusaha untuk terus mengembangkan dirinya dan menggapai cita-citanya menjadi penyanyi internasional.

Dari kasus tersebut dapat disimpulkan bahwa Agnes monica termasuk dalam orang-orang yang memiliki kepribadian sehat menurut teori Alport. Agnes monica memiliki visi, harapan dan motivasi untuk menggapai mimpi-mimpinya yang belum terwujud, memahami kelebihan-kelebihan yang ada pada dirinya sehingga Ia dapat mengembangkan kelebihan tersebut untuk mencapai cita-citanya, Ia memiliki jiwa sehat karena memiliki pandangan hidup dan nilai-nilai diri sendiri dalam menjalani hidup dan mengambil keputusan bukan berdasarkan nilai-nilai dan pandangan orang lain. Agnes monica tidak peduli pada hatters yang mencemooh tentang mimpinya untuk go internasional, Ia tetap konsisten untuk meraih mimpinya.

REFERENSI:
http://hot.detik.com/music/read/2014/04/08/112648/2548739/228/dinilai-terlalu-obsesi-jadi-penyanyi-dunia-agnez-mo-ini-passion-aku
http://hiburan.kompasiana.com/musik/2012/07/29/belajar-mewujudkan-mimpi-bersama-agnes-monica-481564.html

 


Kepribadian Sehat Menurut Abraham Maslow

Dalam teori kepribadian sehat ada beberapa macam point yang dijabarkan tentang pendekatan maslow terhadap kepribadian. Dimana salah satunya maslow menyelidiki kesehatan psikologis, dimana satu-satunya orang yang dipelajari adalah orang yang sehat.
Konsep mental menurut Abraham Maslow:
1. Hierarki kebutuhan manusia
Kita didorong oleh kebutuhan-kebutuhan universal yang dibawa sejak lahir yang tersusun dalam suatu tingkat dari yang paling kuat sampai yang paling lemah. Ibarat suatu tangga, kita harus meletakkan kaki pada anak tangga pertama sebelum berusaha mencapai anak tangga kedua, dan seterusnya, sampai kita mampu naik pada tingkat yang paling tinggi. Dan kebutuhan-kebutuhan itu adalah :

a. Kebutuhan Fisiologis. Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan-kebutuhan yang jelas terhadap makanan, air, udara, tidur, seks dan pemuasan terhadap kebutuhan-kebutuhan itu sangat penting untuk kelangsungan hidup. Dan juga kebutuhan ini merupakan yang terkuat dan sifatnya amat penting dari semua kebutuhan.

b. Kebutuhan Akan Rasa Aman. Kebutuhan-kebutuhan ini meliputi kebutuhan-kebutuhan akan jaminan, stabilitas, ketertiban, bebas dari ketakutan dan kecemasan. Kebutuhan akan rasa aman juga merupakan kebutuhan untuk mendapatkan perlindungan agar dapat melangsungkan hidup dengan baik.
c. Kebutuhan Akan Memiliki Cinta dan Kasih. Kebutuhan ini semacam layak untuk mendapatkan rasa cinta dan kasih sayang terhadap orang lain, baik seperti orang tua, kakak, adik, sahabat, ataupun saudara dengan tujuan agar merasakan perasaan memiliki. Kita memuaskan kebutuhan-kebutuhan kita akan cinta dengan membangun suatu hubungan akrab dan penuh perhatian, dan dalam hubungan ini memberi dan menerima cinta adalah sama pentingnya.

d. Kebutuhan Akan Penghargaan. Yaitu penghargaan yang berasal dari orang lain dan juga terhadap diri sendiri. Penghargaan yang berasal dari orang lain (dari luar) misalnya popularitas ataupun keberhhasilan dalam masyarakat. Ada banyak cara juga supaya orang lain bisa menghargai kita, menurut saya apabila dengan cara yang negatif, kita bisa saja memamerkan serta gengsi kita dengan apa yang kita miliki, seperti mengendarai mobil mewah yang kita miliki, membeli rumah besar, dsb. Kita tidak dapat menghargai diri kita jika kita tidak mengetahui kita apa dan siapa.
e. Aktualisasi diri. Apabila kita telah memuaskan semua kebutuhan diatas, maka kita didorong oleh kebutuhan yang paling tinggi, yaitu aktualisasi diri. Aktualisasi diri dapat didefinisikan sebagai perkembangan yang paling tinggi dan penggunaan semua bakat kita, pemenuhan semua kualitas dan kapasitas kita. Kita harus bisa menjadi menurut potensi yang kita miliki. Maslow menyebutkan apabila kita dapat memuaskan kebutuhan kita dari tingkat yang rendah, kita masih merasa aman secara fisik maupun emosional, mempunyai rasa memiliki dan juga merasa bahwa kita adalah diri yang berharga. Namun apabila kita gagal dalam tahap aktualisasi diri ini, maka kita akan merasa kecewa, tidak tenang dan tidak puas. Dengan begitu, kita tidak akan berada dalam damai pada diri kita sendiri dan tidak bisa dikatakan bahwa kita sehat secara psikologis.

2. Kepribadian yang sehat menurut Maslow
Seperti yang disebutkan diatas, menurut Maslow jika tingkat kebutuhan aktualisasi diri tidak dapat terpenuhi, maka kita tidak bisa disebut sebagai manusia yang sehat secara psikologis. Maslow juga menyebutkan bahwa orang yang sehat adalah orang mampu mengaktualisasikan diri mereka dengan baik dan imbang, mereka juga dapat memperhatikan kebutuhan-kebutuhan yang lebih tinggi yaitu memenuhi potensi-potensi yang mereka miliki serta mengetahui dan memahami dunia sekitar mereka. Orang-orang yang mengaktualisasikan diri itu tidak berjuang, tetapi mereka berusaha, Maslow menyebut teori ini dalam “metamotivation”. Ia juga menulis “Motif yang paling tinggi ialah tidak didorong dan tidak berjuang”, itu berarti memang orang yang mampu mengaktualisasikan diri tidak berjuang melainkan berusaha.
Menurut Maslow, syarat untuk mencapai aktualisasi diri adalah memuaskan kebutuhan-kebutuhan yang tadi tela disebutkan, yaitu memuaskan hierarki empat kebutuhan yang ada, diantaranya yang pertama adalah kebutuhan akan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, cinta kasih, serta penghargaan diri. Dan kebutuhan ini harus terpenuhi sebelum timbul kebutuhan akan aktualisasi diri.
Kita juga tidak membutuhkan kebutuhan-kebutuhan tersebut dalam waktu yang sama, akan tetapi dapat membutuhkannya dalam waktu yang berbeda. Hanya kebutuhan yang sangat penting yang akan dirasakan pada saat bersamaan dan dalam setiap momen tertentu.

Selain itu kepribadian yang sehat menurut maslow adalah individu yang berhasil mengembangkan cintanya, bukan lagi diarahkan ke dalam diri sendiri, tetapi bisa diperluas pada orang-orang lain. Individu yang sehat melihat pertumbuhan dan perkembangan orang lain menjadi sama pentingnya pertumbuhan dan perkembangan diri sendiri. Maslow menempatkan rasa tanggung jawab pada orang lain melalui hierarki kebutuhannya, terutama pada kebutuhan untuk mencintai dan dicintai serta kebutuhan untuk mendapatkan penghargaan. Maslow juga menyatakan bahwa pertumbuhan psikologis akan menghasilkan kesehatan psikologis, sedangkan orang yang gagal bertumbuh dengan sendirinya akan mengalami gejala patologi baik mental maupun fisik.

3. Ciri-ciri “actualized people”
Ciri dari orang yang mampu meng-aktualisasikan diri (pribadi-pribadi yang sehat) mereka adalah sebagai berikut :
a. Menerima realitas secara tepat
Orang-orang yang sangat sehat mengamati objek-objek dan orang-orang di dunia sekitarnya secara objektif, teliti terhadap arang lain, mampu menemukan dengan cepat penipuan dan ketidakjujuran. Mereka bersandar semata-mata pada keputusan dan persepsi mereka sendiri serta tidak terdapat pandangan-pandangan yang berat sebelah atau prasangka-prasangka.
Kepribadian-kepribadian yang tidak sehat mengamati dunia menurut ukuran-ukuran subyektif mereka sendiri, memaksa dunia untuk mencocokannya dengan bentuk ketakutan-ketakutan, kebutuhan-kebutuhan dan nilai-nilai. Semakin objektif kita mampu menggambarkan kenyataan, maka semakin baik kemampuan kita untuk berpikir secara logis, untuk mencapai kesimpulan-kesimpulan yang tepat, dan pada umumnya untuk menjadi efisien secara intelektual. Orang-orang yang mengaktualisasikan diri dapat mengamati objek dan orang-orang didunia sekitarnya secara objektif. Mereka tidak memandang dunia hanya sebagaimana yang mereka inginkan atau butuhkan, tetapi mereka melihatnya sebagaimana adanya, artinya mereka memandang dunia ini dengan nyata, apa adanya dan tidak menuntut lebih. Sebaliknya, orang yang kepribadiannya tidak sehat, mengamati dunia menurut ukuran-ukuran dari pandangan mereka sendiri, memaksa dunia untuk mencocokannya dengan bentuk kebutuhan dan nilai-nilai mereka. Maslow menulis bahwa “Orang yang neurotis secara emosional tidak sakit, tetapi secara kognitif dia salah”.
b. Menerima diri dan orang lain apa adanya
Orang-orang yang mengaktualisasikan diri menerima diri mereka. Kelemahan-kelemahan dan kekuatan-kekuatan mereka tanpa keluhan atas kesusahan. Sesungguhnya, mereka tidak terlampau banayk memikirkannya. Meskipun individu-individu yang sangat sehat ini memiliki kelemahan–kelemahan atau cacat-cacat, tetapi mereka tidak merasa malu atau merasa bersalah terhadap hal-haltersebut.
Karena orang-orang sehat ini begitu menerima kodrat mereka, maka mereka tidak harus mengubah atau memlsukan diri mereka. Mereka santai dan puas denagn diri mereka dan penerimaan ini berlaku bagi semua tingkat kehidupan.
Sebaliknya, orang-orang neurotis dilumpuhkan oleh persaan malu atau perasaan salah atas kelemahan-kelemahan dan kekurangan-kekurangan mereka, begitu di hantui sehingga mereka mengalihkan waktu dan energi dari hal-hal yang lebih konstuktif.
c. Bertindak secara spontan dan alamiah, tidak dibuat-buat
Pengaktualisasian diri bertingkah laku secara terbuka dan langsung tanpa berpura-pura.Kita dapat mengatakan bahwa orang-orang ini bertingkah laku secara kodrati yakni sesuai dengan kodrat mereka.Dalam situasi dimana ungkapan perasaan yang wajar dan jujur dapat menyakitkan orang lain, atau dimana hal tersebut tidak penting, maka untuk sementara mereka mengekang persaaan-perasaan itu. Jadi, mereka tidak sengaja menjadi tidak konvensional atau memberontak, mereka tidak mau mencari kesenangan dalam mencemoohkan dengan sengaja aturan-aturan dan adat-adat social.
Akan tetapi dalam situasi di mana menaruh hormat kepada kebiasaan social mengganggu apa yang dianggap penting oleh orang-orang yang sehat, mereka tidak ragu menentang kebiasaan tersebut. Lagi pula mereka sendiri adalah wajar dan sederhana, merasa yakin dan aman, serta tidak konvensioanal dengan tidak bersikap agresif dan memberontak.
d. Memusatkan pada masalah-masalah bukan pada perseorangan
Orang yang mengaktualisasikan diri mencintai pekerjaan mereka dan berpendapat bahwq pekerjaan itu tentu saja cocok untuk mereka. Pekerjaan mereka adalah sesuatu yang ingin mereka lakukan; tentu, sesuatu yang harus mereka lakukan tidak semata-mata suatu pekerjaan untuk mendapat penghasilan.
Mereka tidak melakukan pekerjaan untuk mendapatkan uang,popularitas atau kekuasaan, tetapi karena pekerjaan itu memuaskan metakebutuhan. Menantang dan mengembangakan kemampuan-kemempuan mereka, menyebabkan mereka bertumbuh sampai pada tingkat potensi mereka yang paling, dan membantu merumuskan pengertian mereka tentang diri mereka siapa dan apa.
e. Memiliki kekuasaan dan tidak bergantung pada orang lain.
Orang-orang yang mengaktualisasikan diri memiliki suatu kebutuhan yang kuat untuk pemisahan dan kesunyian. Mereka tidak tergantung pada orang-orang lain untuyk kepuasan mereka dan dengan demikian mungkin mereka menjauhkan diri dan tidak ramah. Tingkah laku dan perasaan meeka sangatt egosentris dan terarah kepada dir mereka sendiri.Sebaliknya, orang-orang neuorotis biasanya snagat emosional tergantung pada orang-orang lain untuk kepuasan dimana mereka tidak mampu menghasilkan untuk diri mereka.
f. Memiliki ruang untuk diri pribadi
Pengaktualisasian diri untuk berfungsi secara otonom terhadap lingkungan social dan fisik. Kepribadian-kepribadian yang sehat dapat berdiri sendiri dan tingkat otonomi mereka yang tinggi menaklukan mereka, agak tidak mempan terhadap krisis atau kerugian. Kemalangan-kemalangan yang dapat mengahncurkan orang-orang yang sehat mungkin hamper tidak dirasakan oleh mereka. Mereka mempertahankan suatu ketenangan dasar di tengah apa yang dilihat oleh orang-orang yang kurang sehat sebagai malapetaka.
g. Menghargai dan terbuka akan pengalaman-pengalaman dan kehidupan baru
Menghargai pengalaman-pemgalaman tertentu bagaimanapun seringnya pengalaman itu terulang, dengan suatu perasaan kenikmatan yang segar, perasaan terpesona dan kagum. Suatu pandangan yang bagus atau menyegarkan terhadap dorongan setiap hari untuk bekerja. Sebagai akibatnya, mereka merasa kurang pasti, tetapi senantiasa berterima kasih terhadap apa yang mereka miliki dan dapat mereka alami.
h. Memiliki pengalaman-pengalaman yang memuncak
Dimana orang-orang yang mengaktualisasikan diri mengalami ekstase, kebahagiaan, perasaan terpesona yang hebat dan meluap-luap, sama seperti pengalaman-pengalaman keagamaan yang mendalam.
Maslow menunjukan bahwa tidak semua pengalaman puncak itu sangat kuat; dapat juga ada pengalaman- pengalaman yang ringan. Pengalaman- pengalaman yang ringan ini kadang- kadang dapat terjadi pada kita semua. Akan tetapi individu yang lebih sehat memiliki pengalaman-pengalaman puncak lebih sering dari pada orang- orang biasa, dan mungkin sering kali terjadi setiap hari.
i. Memiliki identitas sosial dan minat sosial yang kuat
Pengaktualisasian diri memiliki perasaan empati dan afeksi yang sangat kuat dan dalam terhadap semua manusia, juga suatu keinginan untuk membantu kemanusiaan.. Mereka adalah anggota dari satu keluarga (manusia) dan memiliki suatu perasaan persaudaraan dengan setiap anggota lain dalam keluarga.
Orang- orang yang sehat mengetahui bahwa mereka dapat mencapai hal- hal dengan lebih baik daripada orang-orang lain dan bahwa mereka melihat dan memahamii hal- hal itu dengan lebih jelas.mereka mungkin kerapkali merasa tertekan atau marah karena tingkah laku orang- orang lain yang bodoh, lemah, atau kasar tetapi mereka cepat memahami dan memaafkannya.
j. Memiliki relasi yang akrab dengan beberapa teman
Mampu mengadakan hubungan yang lebih kuat dengan orang- orang lain daripada orang- orang yang memiliki kesehatan jiwa yang biasa.mereka memiliki cinta yang lebih besar dan persahabatan yang lebih dalam, dan identifikasi yang lebih sempurna dengan individu-individu lain.
Meskipun orang- orang yang akrab dengan mereka adalah kecil, namun aktualisasi diri berbudi baik dan sabar terhadap orang- orang lain, khusunya terhadap anak- anak.mereka membenci dan kejam terhadap orang yang kritis, congkak atau sombong.
Cinta mereka bukan cinta yang egoistic, dimana membari cinta sekurang- kurangnya sama pentingnya dengan menerima cinta dimana perhatian seseorang terhadap pertumbuhan dan perkembangan orang lain adalah sebanyak perhatian terhadap pertumbuhan diri sendiri.
k. Mengarah pada nilai-nilai demokratis
Orang yang sehat membiarkan dan menerima semua orang tanpa memperhatkan kelas social, tingkat pendidikan, golongan politik atau agama, ras, atau warna kulit.mereka sangat siap mendengarkan atau belajar dari dari siapa saja yang dapat mengajarkan sesuatu kepada mereka.

l. Memiliki nilai-nilai moral yang tangguh.
Dapat membedakan dengan jelas antara sarana dan tujuan. Bagi mereka, tujuan atau cita- cita jauh lebih penting daripada sarana untuk mencapainya.mereka juga sanggup membedakan antara baik dan buruk, benar dan salah. Orang yang kurang sehat kerapkali bingung atau tidak konsisten dalam hal- hal etis, terombang- ambing, atu berganti-ganti antara benar dan salah menurut keuntungannya.
m. Memiliki rasa humor yang tinggi
Orang-orang yang kurang sehat menertawakan 3 macam humor, humor permusuhan yang menyebabkan seseorang merasa sakit, humor superioritas yang mengambil keuntungan dari rasa rendah diri dari orang lain atau kelompok dan humor pemberontakan terhadap penguasa yang berhubungan dengan suatu situasi Oedipus atau percakapan cabul. Humor pengaktualisasi-pengaktualisasi diri bersifat filosofis, humor yang menertawakan manusia, pada umumnya, tetapi bukan kepada seseorang yang khusus. Humor ini kerap kali bersifat intruktif, yang dipakai langsung kepada hal yang dituju dan juga menyimpulkan tertawa.
n. Menemukan hal-hal baru, ide-ide segar, dan kreatif
kreatifitas merupakan suatu sifat yang diharapkan seseorang dari pengaktualisasi- pengaktualisaasi diri mereka adalah asli, inventif, dan inovatif, meskipun tidak selalu dalam pengertian menghasilkan suatu karya seni. Maka kreatifitas lebih merupakan suatu sikap, suatu ungkapan kesehatan psikologis dan lebih mengenai cara bagaimana kita mengamati dan beraksi terhadap dunia dan bukan mengenai hasil-hasil yang sudah selesai dari suatu karya seni.
o. Memiliki integritas tinggi yang total
Pengaktualisasi – pengaktualisasi diri dapat berdiri sendiri atau pun otonom, mampu melawan dengan baik pengaruh- pengaruh social, untuk berpikir atau bertindak menurut cara- cara tertentu. Akan tetapi mereka tidak terus terang menenrang kebudayaan. Daftar kualitas-kualitas pribadi yang hebat ini mungkin tampaknya seperti suatu pernyataan yang berlebihan atau karikatur dari kepribadian yang sangat sehat.
4. Perbedaan “meta needs” dengan “deficiency needs”
Meta needs (meta kebutuhan) merupakan keadaan-keadaan pertumbuhan kearah mana pengaktualisasi-pengaktualisasi-diri bergerak. Maslow juga menyebut kebutuhan tersebut B-values, dan B-values adalah tujuan dalam dirinya sendiri dan bukan alat untuk mencapai tujuan lain, keadaan-keadaan ada dan bukan berjuang kearah objek tujuan yang sifatnya khusus. Apabila keadaan-keadaan ini ada sebagai kebutuhan-kebutuhan dan untuk memuaskan atau mencapai keadaan tersebut gagal, maka akan menyakitkan, sama seperti kegagalan untuk memuaskan beberapa kebutuhan yang lebih rendah.
Sedangkan Deficiency needs, suatu kekurangan kebutuhan dimana individu tak dapat memenuhi kebutuhannya, kebutuhan yang timbul karena kekurangan. Untuk memenuhi kebutuhan ini diperlukan bantuan orang lain. Deficiency need ini meliputi: kebutuhan jasmaniah, keamanan, memiliki dan mencintai serta harga diri. Dan sifat-sifat dari deficiency needs adalah ketiadaannya menimbulkan penyakit, keberadaannya mencegah timbulnya penyakit, pemulihannya menyembuhkan penyakit, dalam situasi tertentu yang sangat kompleks dan di mana orang bebas memilih, orang yang kekurangan kebutuhan akan mengutamakan pemuasan kebutuhan ini dibandingkan jenis kepuasan yang lain. Serta kebutuhan ini tidak aktif, lemah, atau secara fungsional tidak terdapat pada orang yang sehat.

Referensi:
• http://rizkinurbaiti.blogspot.com/2012/04/teori-kepribadian-sehat-menurut-maslow.html
• Hall, C.S., Lindzey, G. (1993). Psikologi kepribadian 2; teori-teori holistik (organismik-fenomenologis). Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
• Schultz, D. (1991). Psikologi pertumbuhan. Yogyakarta: Penrbit Kanisius.
• Siswanto. (2007). Kesehatan mental. Yogyakarta: Penerbit Andi.
• http://psychologydaily.blogspot.com/2011/03/kepribadian-sehat-menurut-maslow-dan.html
• http://imansukablog.ngeblogs.com/2009/11/22/ciri”-pribadi-yang-sehat-menurut-abraham-maslow/
• schultz, duane “psikologi pertumbuhan”, model-model kepribadian sehat, 1991
• http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/ciri-ciri-kepribadian-sehat-menurut-abraham-maslow/
• Frank G. Goble, Mazhab Ketiga Psikologi Humanistik Abraham Maslow, Penerjemah Drs. A. Supratiknya (Yogyakarta: Kanisius, 1994)
• Hall, Calvin S. dan Gardner Lindzey, Teori-teori Holistik (Organismik-Fenomenologis), Penerjemah Drs. Yustinus, M.Sc., OFM. (Yogyakarta: Kanisius, 1993).
• Schultz, Suane, Psikologi Pertumbuhan: Model-model Kepribadian Sehat, Penerjemah Drs. Yustinus, M.Sc., OFM. (Yogyakarta: Kanisius, 1997).

KELOMPOK 6
KELAS 2PA03
FAUZI HAMBALI (12512826)
PRADIPTA WINDARU (15512682)
RIZKY AMELIA (16512590)
RONA DINAR KUNTARI (16512682)
VICA HASNA SUBEKTI (17512569)